Tritunggal bagian 10 (Pribadi yang Berbeda)

Di bagian sebelumnya,
kita sudah belajar tentang Pribadi Roh Kudus
Yang ternyata tidak hanya tampil dalam periode Perjanjian Baru
Tetapi juga turut bekerja dalam periode Perjanjian Lama

Kini tiba saatnya kita menjawab pertanyaan:
“Apakah benar Allah itu Tritunggal?”
“Apakah benar bahwa Bapa bukan Yesus dan keduanya bukan Roh Kudus?”

Pertanyaan yang sama pentingnya adalah:
“Apakah benar Yesus itu Allah, apakah Roh Kudus itu Allah,
Bukankah hanya Bapa, Allah sesungguhnya?”
Jika itu pertanyaan Anda,
saya sarankan Anda untuk membaca bab terdahulu dari artikel ini

Dengan demikian,
Inti persoalan yang akan kita bahas dalam bagian ini adalah
Apakah benar bahwa Allah itu adalah Tiga Pribadi yang Berbeda?

Dan ayat, yang menurutku, paling baik untuk mengawali pembahasan ini
Adalah perkataan Kristus sendiri di Yohanes 14:16
Aku akan minta kepada Bapa,
dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
yaitu Roh Kebenaran
Dunia tidak dapat menerima Dia,
sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.
Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

dan Yesus juga berkata di Yohanes 15:26
Jikalah Penghibur yang akan Ku-utus dari Bapa datang,
yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa,
Ia akan bersaksi tentang Aku

Apa signifikansi semua ini untuk kita ketahui?

Mari kita mengingat-ingat
Ketika kita hendak melakukan sesuatu yang salah
Dan pada saat yang sama, kita merasakan ada satu Kuasa,
yang mengendalikan hati kita untuk berbuat sesuatu yang baik
Maka kita akan berkeyakinan seperti ini:
“Tuhan Yesus mengatakan ini padaku.”
“Tuhan Yesus melembutkan hatiku untuk tidak melakukan ini.”
“Tuhan Yesus menolongku bertahan selama ini.

Oke, aku pun yakin bahwa Yesus pasti ada dalam semua hal itu
Tetapi jangan pernah lupakan ini!
Roh Kudus-lah yang akan bersaksi di dalam hati kita tentang Kristus
Roh Kudus-lah, penolong yang Yesus janjikan untuk hidup dalam hati kita

Hal terbaik yang bisa seorang manusia lakukan dalam hidup ini adalah
Mengenal Allahnya
Sebelum memahami Tritunggal, kita tidak mengenal siapa Roh Kudus
Dan itu berarti, kita masih belum cukup mengenal Allah kita
Tetapi kini kita mengerti
Bahwa sesungguhnya Roh Kuduslah, Tokoh di balik semua ini
“Suara itu” ternyata adalah suara Roh Kudus
Ketika aku mengingat akan Yesus,
sesungguhnya Roh Kuduslah yang membisikkannya padaku

Luar biasa, bukan?
Kita memiliki Allah yang bukan hanya jauh di atas sana
Tetapi yang kediaman-Nya sangat dekat, sebab Ia ada di dalam kita
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu (Yohanes 14:16)

Dua ayat lagi untuk meyakinkan kita:

Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu,
namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku. (Yohanes 15:24)
#Garis bawah jelas menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Bapa

Come ye near unto me, hear ye this;
I have not spoken in secret from the beginning;
from the time that it was, there am I:
and now the Lord GOD, AND his Spirit, hath sent me. (Isaiah 48:16)
#Terjemahan Inggris lebih sesuai membahasakan makna sebenarnya

Sebenarnya masih ada beberapa ayat lagi, misalnya:
Lukas 4:18
1 Petrus 1:2
1 Korintus 13:14
Ibrani 9:14
Roma 15:30, dan ayat-ayat lain
Silakan teman-teman mengeksposisinya sendiri

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku rasa sudah cukup jelas
Sekali lagi mari kita renungkan:
Allah adalah Roh

Karena itu, pemikiran kita tentang Benda
Tidak bisa kita aplikasikan untuk memikirkan Roh

“Benda ya Benda, Roh ya Roh”

Ketika kita melihat Benda
Kita bisa mengatakan, “satu ya satu” dan “tiga ya tiga”
Kita bisa mengatakan, “di situ ya di situ” dan “di sana ya di sana”
Kita bisa mengatakan, “dulu ya dulu” dan “sekarang ya sekarang”

Tetapi ketika berbicara tentang Roh, spesifiknya Roh Allah,
Kita tidak bisa memakai ide seperti itu
Dia tidak di situ saja, Dia tidak di sana saja,
Dia ada di mana-mana PADA SAAT YANG SAMA
Dia tahu masa lalu, Dia tahu masa kini, Dia tahu masa depan
Dan itu berarti Dia ada di segala zaman

Dengan demikian:
istilah waktu, tidak lagi aplikatif untuk mendefinisikan Allah

Sama dengan itu:
Istilah nominal/jumlah, tidak lagi aplikatif untuk mendefinisikan Allah. Ketika Dia berkata bahwa “Allah itu Esa/Satu”, jangan buru-buru mendefinisikan satu Roh sebagaimana satu buah benda. Satu yang menunjukkan Allah tidak sama dengan satu untuk menunjukkan satu buah benda. Dan definisi “satu” dari Tritunggal sebenarnya telah dijelaskan pula dalam Alkitab.

Sekarang tinggal bagianmu
Apakah kamu masih bersikeras menganggap “cara berpikirmu” yang benar
Atau kamu mau merendahkan hatimu
Dan mencoba memahami “Siapa Allah Esa yang Sesungguhnya”

to be continued

Leave a comment